Aku akan menceritakan tentang kisah hidup seorang pria. Dimulai dari dia lahir. Dia lahir di Jakarta sekitar 60 tahun silam. Dia a...

Ohana Artinya Keluarga





Aku akan menceritakan tentang kisah hidup seorang pria. Dimulai dari dia lahir. Dia lahir di Jakarta sekitar 60 tahun silam. Dia adalah anak keenam dari sembilan bersaudara dari pasangan Jawa dan Jawa (Chinese). Pria ini dulu hidup sangat kesusahan. Makan nasi saja sudah bersyukur. Kalaupun ada nasi, lauk pauknya juga sederhana sekali. Seperti nasi yang di elus-eluskan ke ikan karena harus berbagi lauk dengan saudara yang lain. Kadang harus menangkap laron (serangga yang suka mendekati cahaya) atau hanya dengan garam. Meskipun dalam kehidupan yang sangat sederhana, pekerjaan orang tuanya juga meningkat. Sehingga kehidupannya berubah. Ayahnya yang bekerja di radio milik pemerintah mendapatkan jabatan cukup baik dan ibunya menjadi guru taman kanak-kanak. Kadang ibunya juga bekerja sebagai penyanyi tembang jawa dalam kelompok seni di daerahnya.

Kehidupan pendidikannya pun biasa saja dari sekolah dasar hingga menengah keatas. Hingga akhirnya dia bisa lulus kuliah dengan predikat cum laude. Lalu apa yang berbeda dengan pria ini? Apa cukup hanya lulus dengan predikat cum laude? Tidak. Dia lalu mendapatkan beasiswa masternya di Amerika Serikat. Dan bukan hanya master, gelar doktor pun ia dapatkan di Amerika 22 tahun kemudian. Hanya itu saja? Tidak dari seorang yang hidup dengan kesederhanaan. Dia menjadi pria yang sukses. Atau untuk ukuran aku dia sangat sukses.

Dia menjadi pegawai BUMN yang memiliki jabatan penting di sana. Dari tahun ke tahun jabatan penting yang hanya berpindah bidang dan seperti tidak pernah turun jabatan. Setelah menyatakan diri pensiun, ia masih memiliki peran penting di sana. Meskipun menyatakan diri pensiun, ia dari dulu hingga sekarang masih menjabat sebagai komisaris dibeberapa perusahaan penting dan  besar di negeri ini. Untuk orang yang dulu hidup sederhana, kepikiran punya uang banyak atau jabatan tinggi saja tidak pernah.

Itu baru kehidupan karirnya. Bagaimana dengan kehidupan keluarganya? setelah mendapatkan gelar sarjana. Dia bekerja dan kemudian menikah. Beberapa tahun kemudian dia dan keluarganya dengan tiga anak pindah ke Amerika untuk kuliah dan bekerja. Setelah selesai master, ia kembali ke Indonesia dan langsung mendapatkan peran penting di badan negara. Ia adalah pria yang sayang terhadap keluarga. Tidak hanya keluarga intinya, tetapi keluarga besarnya juga. Dari pihak keluarganya atau pihak keluarga istrinya. Tidak peduli kaya atau miskin. Tidak peduli seberapa besar bantuan yang dibutuhkan. Ia selalu siap membantu.

Ada hal lucu yang bisa dibilang aneh. Saat pemerintah baru saja mendapatkan presiden baru. Ia ditawari kursi menteri badan negara. Apakah dia menerima? Tidak. Kalau dia menerima, maka dia bukan menteri yang sekerang kalian tahu dan sering lihat ditelevisi. Lucunya dimana? Alasan dia menolaknya. Dia bilang kalau istrinya sudah tua sekali dan sakit-sakitan. Padahal istrinya sehat dan bugar. Kenapa dia menolak dengan alasan absurd itu? Alasannya sederhana. Dia tidak mau jauh dari keluarga. Seperti pejabat-pejabat pada umumnya. Kadang sulit ditemui walaupun urusannya penting. Lagi pula nama keluarga bisa jadi taruhannya. Dan ketika reshuffle kabinet, tolakkan pun terjadi lagi. Dan mungkin hingga presiden ganti, dia tetap tidak ingin menjadi menteri dengan alasan keluarga. Bagi pria ini. Keluarga lebih penting. Dia tidak mau karena sebuah jabatan, keluarga jadi taruhannya.
Dari pria ini aku belajar. 
Keluarga itu jauh lebih penting dari segalanya. Disaat kita bahagia dan berduka, keluarga lah yang datang duluan. Jabatan dan harta bisa menjadi penghalang sebuah keharmonisan keluarga, meskipun itu adalah hal yang penting. 
Kenapa aku bisa tahu kisah pria ini cukup detail? Karena  pria ini aku panggil Pakde. Kakak dari Ibu.

Author : AltaÑ—r
Pict Source : Here

0 komentar: