Kebahagiaan... Bicara soal kebahagiaan, sebuah pertanyaan muncul di otak kecilku. Apa sih bahagia itu? Banyak orang bilang, bahagia itu sebuah perasaan. Walaupun secara saint dan medis berkata, kalau bahagia itu tercipta dari reaksi kimia dari hormon yang diciptakan otak.
Kalau menurutku, bahagia itu bisa kita sebut hanyalah sebuah pola pikir. Kenapa pola pikir? Apa karena otak yang menghasilkan hormon or reaksi kimia? Okee... Jangan takut. Kita tidak akan membahas hormon atau reaksi kimia apapun karena aku terlalu bodoh untuk membahas itu.
Bahagia adalah sebuah pola pikir. Ini mungkin hanya sebuah teori tanpa riset. Kenapa pola pikir? Bahagia itu biasanya tergantung pada keinginan, harapan dan hasrat kita yang terpenuhi. Mungkin bisa kita singkat dengan keinginan, harapan dan hasrat itu dengan sebuah kata, mimpi. Jika Mimpi kita terpenuhi maka kita bisa dibilang bahagia.
Kita ambil sebuah contoh. Aku ingin jadi orang kaya. Ini sebuah mimpi bukan? Lalu bagaimana mimpi ini bisa terpenuhi atau terwujud? Itu tergantung bagaimana kita menentukan standar "orang kaya". Kalau kita menstandarkan "orang kaya" seperti Raja Salman, yang kemana-mana naik jet pribadi, bahkan punya lift yang bisa dibawa kemana-mana. Atau "orang kaya" yang pakaian dalamnya pun bertabur permata. Sedangkan kita cuma gadis desa yang punya gaji 1jutaan, kemampuan cuma ngetik doang, dan bapak kita pun cuma PNS biasa dengan warisan tanah satu petak. Jika begini, kebahagian kita masih sangat jauh dan lama kan yah?
Beda halnya kalau kita menstandarkan "orang kaya" itu dengan standar yang lain. Mau liburan punya uang, mesti bukan ke luar negeri. Mau beli apa-apa bisa, meski bukan yang jutaan dan bermerek mewah. Nah mimpi “kaya” yang begini bakal cepat terpenuhi. Dan bahagia pun nggak perlu tunggu lama bukan?!
Singkat kata, kebahagian itu tergantung bagaimana cara kamu berpikir. Berpikir realistis tentang mimpimu.
Jangan gantungkan mimpimu pada bintang di langit, letakkan mimpimu di kepalamu.
Ahh... kalau gitu kamu melarang orang bermimpi dong. Orang bisa maju itu karena dia bermimpi. Bukan melarang orang bermimpi, hanya bermimpilah secara realistis. Karena hidup itu real.
Kita ambil contoh lagi... aku mau nikah tapi sama Hyun Bin? Ini sebuah keinginan dan harapan. Kalau aku bilang ini mimpi yang nggak akan terpenuhi, ini sama saja dengan aku tidak mengakui kebesaran ALLAH. Segala sesuatu pasti mungkin terjadi jika DIA berkehendak, tapi seberapa besar kemungkinan itu? 0,0000000000001 %? Berapa masa dan waktu yang kita buang untuk menunggu mimpi itu terwujud untuk jadi orang yang bahagia?
Kalau kita bisa bahagia sekarang, kenapa tunggu besok?
Karena itulah, bahagia itu bagaimana kamu mengolah keinginan, harapan dan hasratmu. Menentukan mana mimpi yang bisa kau gapai, mana yang hanya sekedar khayalan atau sebuah kisah dongeng sebagai pemanis, atau penghibur dalam hidupmu.
Ayahku memberi sebuah rumus sederhana tentang bagaiman cara mengolah keinginan dan harapan yang tidak akan membuat kecewa.
Bermimpi : usaha (ikhtiar) + berdoa = takdir.
Dia berkata! Bahagia itu adalah saat kau berpikir positif tentang segala sesuatu, terutama berpikir positif pada TUHAN-mu. Karena itulah menurutku, bahagia itu adalah hanya sebuah pola pikir. Bahagia itu bagaimana kita berpikir tentang segala sesuatu. Bagaimana kita berpikir tentang diri kita sendiri, menerima dan mencintai diri kita sendiri. Menerima segala sesuatu yang kita miliki. Bagaimana kita menerima segala seuatu yang kita alami.
Kalau kita bisa bahagia sekarang, kenapa tunggu besok?
Karena itulah, bahagia itu bagaimana kamu mengolah keinginan, harapan dan hasratmu. Menentukan mana mimpi yang bisa kau gapai, mana yang hanya sekedar khayalan atau sebuah kisah dongeng sebagai pemanis, atau penghibur dalam hidupmu.
Ayahku memberi sebuah rumus sederhana tentang bagaiman cara mengolah keinginan dan harapan yang tidak akan membuat kecewa.
Bermimpi : usaha (ikhtiar) + berdoa = takdir.
Dia berkata! Bahagia itu adalah saat kau berpikir positif tentang segala sesuatu, terutama berpikir positif pada TUHAN-mu. Karena itulah menurutku, bahagia itu adalah hanya sebuah pola pikir. Bahagia itu bagaimana kita berpikir tentang segala sesuatu. Bagaimana kita berpikir tentang diri kita sendiri, menerima dan mencintai diri kita sendiri. Menerima segala sesuatu yang kita miliki. Bagaimana kita menerima segala seuatu yang kita alami.
Kalau bisa bahagia hari ini, kenapa harus menunggu besok?
Jangan lupa bahagia kawan.
Jangan lupa bahagia kawan.
Author : Kiko Hanum
Pict Source : Here
Aku suka ... nice post dear 😊
BalasHapus