Terkadang, aku lupa bahwa kini kau telah tiada.
Terkadang, aku lupa mengirim doa untukmu.
Namun
ketika aku melakukannya, meski aku sedang tak dilanda rindu, kau,
dengan senyum sumringah, dengan wajah yang masih setampan dulu, muncul
di mimpiku dengan pesona yang masih sama meluluhkan hatiku- seolah
mengisyaratkan bahwa kau merindukanku, yang sejenak melupakanmu.
Seketika,
rasa rindu memenuhi relung hati, rasa sesak memenuhi dada, rasa sedih
menusuk jantung, dan air mata mengalir di pelupuk mata.
Terkadang,
aku ingin memohon agar Tuhan menghapus rasa cinta ini padamu. Untuk apa
aku merasakan cinta ini, sedang ragamu bukan milikku?
Tapi
kupikir, itu tidak adil! Tidak adil, karena dulu, kau juga merasakan
ini padaku. Mencintai sendiri, sedang aku tetap saja mengacuhkanmu.
Tapi
tetap saja, kau curang! Kau masih bisa dekat denganku meski aku
mengacuhkanmu! Kau masih bisa melihatku, menggodaku, berbincang
denganku.
Lalu aku? Apa kabar denganku? Aku hanya bisa berdoa, dan mereka-reka ingatanku, seperti apa dulu dirimu?
Aku bahkan tak punya fotomu! Facebookmu pun tak ada fotomu!
Harus bagaimana aku meredakan rasa rinduku padamu, wahai kasih?
I miss you so bad in here, D!
Meski tak seindah yang kau mau, tak sesempurna cinta yang semestinya, namun aku mencintaimu. sungguh mencintaimu.
Author : WD
Pict Source : HERE
0 komentar: