Pada hari ini, lagi aku melihat banyak sekali file digaleri ponselku. Ada rindu disana yang sedikit menyesakkan. Aku ingat bagaimana s...

Batas Jauh Yang Tidak Tampak




Pada hari ini, lagi aku melihat banyak sekali file digaleri ponselku. Ada rindu disana yang sedikit menyesakkan. Aku ingat bagaimana semangatnya aku keluar rumah dengan tujuan hanya sekedar jalan di jalanan kota yang begitu padat, sambil sesekali mengabadikan beberapa moment yang menurutku ini ada "Moment"nya.
Tidak ada yang tahu pasti apa tujuannya aku mengambil foto random dari orang orang yang bahkan tidak pernah kutemui sebelumnya, bahkan aku sendiripun tidak tahu pasti. "Yang aku tahu, aku menyukainya" aku fikir itu sudah cukup menjadi alasan mengapa saat itu aku rela panas panasan berjalan kaki memutari pasar, jalanan, perkampungan atau tempat lainnya.
Ah sial! Kenapa tiba tiba terasa begitu sesak saat mulai mengingat itu. Padahal ini hanyalah hal remeh bagi sebagian orang. Tapi, rasanya hampir sama seperti di paksa putus saat lagi sayang sayangnya. Kamu bisa bayangkan sekarang bagaimana rasanya?
Lalu, aku putuskan untuk keluar dari galeriku dan membuka daftar lagu diponsel. Aku berusaha mengalihkan sejenak perasaan yang begitu menyesakan ini.
Mungkin, sebagian dari kalian bertanya tanya, mengapa aku merasakan itu kan? Alasannya adalah karena, beberapa hari yang lalu aku baru mengetahui fakta bahwa orang yang aku anggap sebagai seorang sahabat yang aku fikir dia adalah seseorang yang akan paling memahami ku ternyata sama sekali tidak tahu sedikitpun tentangku.
Dia berkata bahwa, dia merasa tidak nyaman dengan kegiatan yang baru baru ini aku lakukan yang mungkin dia fikir aku hanya sekedar ikut ikut, tapi hei! Ah sialnya, aku sulit mengelak ucapan darinya karena aku begitu menghargainya. Namun saat itu ada hal berkecamuk dalam otak yang rasanya ingin sekali aku memenangkan keegoisan ku dan sebodo amat dengan perasaannya, tapi aku tidak seegois itu.
"Jadi sekarang aku harus bagaimana?" Tanyaku padanya saat itu melalui sebuah chat.
"Ya aku juga gak tau, karena sudah terlanjur masuk aku gak tau harus bagaimana" jawabnya.
Aku menghela nafas cukup panjang hanya untuk sekedar menenangkan hatiku yang begitu sangat ingin marah.
Dan akupun memutuskan untuk menghapus semua fotoku di Instagram.
Namun, aku tahu meskipun aku melakukan itu dan berhenti melakukan hal yang aku sukai bukan berarti hubungan ini akan kembali seperti sebelumnya. Rasanya lebih baik putus sama pacar deh daripada harus seperti ini dengan "Teman Terdekat".
Atau jangan jangan hanya aku ya yang berfikir dia teman terdekat.
Atau jangan jangan yang sebenarnya adalah ada jarak yang begitu jauh diantara kita yang membuat dia bahkan sampai merasa risih denganku. Jadi sebenarnya, aku ini dianggap apa ya?

Ternyata waktu yang cukup lama tidak membuatmu mengenal seseorang ya.

Dan ini lebih dari sekedar patah hati, ini lebih dari sekedar kecewa dan ini lebih dari sekedar rasa takut akan itu semua.
Kini, aku melepaskan hal yang aku sukai dan aku tahu pasti bahwa batas antara aku dan "Sahabatku" akan semakin jauh walau itu tidak tampak.

Bandar Lampung, September 2017

Author : Nad
Pict Source : Here

0 komentar: