Kala itu saya semester akhir dan sedang menyelesaikan skripsi. Saya rasa skripsi bukanlah hal yang mudah bagi semua orang, termasuk saya. Skripsi saya tidak bertema penelitian tindakan di kelas, melainkan analisis novel yang tentu saja semua data sudah saya simpan dalam laptop saya satu-satunya.
Saya sudah mengajar kala itu, menjadi guru di sekolah yang pulangnya siang. Sepulang sekolah, pacar saya sudah menunggu di kos saya. Kami akan mengunjungi rumah teman kami yang tak jauh dari kampus. Setelah saya membersihkan diri dan bersiap, pacar saya menitipkan barang-barangnya di kos saya karena dia tidak punya kos waktu itu. Rumahnya memang tidak terlalu jauh dari kampus, jadi pergi pulang setiap hari masih mungkin dijalani.
Saya taruh netbook pacar saya di atas meja bersama laptop saya. Entah kenapa, pacar saya melepas baterai netbook-nya lalu disimpannya di dalam tas. Saya justru mengeluarkan laptop saya dari ransel baru yang belum terlalu sering saya pakai.
Kami pergi ke rumah teman saya naik motor matic milik saya sementara motor pacar saya ditinggal di garasi kos saya, kuncinya saya simpan di dalam kamar.
Rumah teman saya berjarak sekitar sepuluh menit dari kos, tidak terlalu jauh. Baru saja kami dipersilakan duduk, saya ditelpon teman sekos saya yang menanyakan apakah saya lupa mengunci pintu kamar atau tidak. Saya berusaha mengingatnya, seingat saya, saya sudah menggembok kamar saya yang kunci pintunya memang rusak.
Cepat-cepat kami kembali ke kos. Ternyata barang-barang saya sudah raib; laptop saya, netbook pacar saya, ransel baru, kotak perhiasan yang isinya koleksi anting imitasi dan kunci motor pacar saya. Motornya masih gagah terparkir di garasi.
Setelah banyak bicara dan berunding dengan ibu kos yang tidak berpendidikan dan justru menggiring opini saya untuk menuduh teman kos, saya melaporkan kejadian itu ke polsek terdekat yang jaraknya 40 menit dari kos.
Hari sudah malam ketika kami pulang dari kantor polisi. Keesokan harinya, pacar saya mengajak saya ke pusat perbelanjaan gadget di tengah kota. Baterai netbook-nya tidak hilang, maka kami berencana untuk meminta tolong toko-toko di sana yang menjual baterai untuk menghubungi kami jika ada orang yang membeli baterai untuk netbook tipe itu.
Kami melobi satu toko ke toko yang lain. Sampai akhirnya kami menemukan satu toko yang memajang laptop persis seperti netbook pacar saya. Kala itu banyak orang memiliki netbook yang sama maka kami tidak curiga. Kami menceritakan kejadian pencurian di rumah kos kepada pegawai toko tersebut. Ketika pegawai itu bertanya mengenai netbook yang hilang seperti apa, maka kami jawab seperti yang dia pajang.
Iseng-iseng, saya meminta ijin untuk melihat isi dari netbook yang ia pajang karena netbook itu tidak dipasangi baterainya. Saat melihat data /D/ di dalam netbook, saya kaget karena isinya sama persis dengan netbook pacar saya. Banyak foto kami berdua, dokumennya pun berisi tugas-tugas kami. Kami mengatakan pada pegawai toko bahwa itu netbook kami. Ia menyangkal, tapi lama-kelamaan ia mengaku bahwa bosnya baru mendapat netbook itu semalam. Walau begitu, ia tidak tahu-menahu mengenai pencurian atau komplotan maling laptop di sekitar kampus.
Kami meminta nomor telepon pemilik toko kemudian bernegosiasi. Si pemilik toko mengaku mendapat netbook saat ia mengambil uang di atm. Seseorang berhelm menawari ia netbook dengan harga murah. Kalau kami mau netbook itu kembali ke tangan kami, ia memberi syarat kami untuk membayar sejumlah yang ia keluarkan untuk membeli netbook tersebut kepada orang berhelm yang wajahnya tidak kelihatan sama sekali.
Kami mengiyakan syaratnya, tapi kami beralasan harus pulang kampung dulu untuk mengambil uang tebusan. Maka kami bertukar nomor handphone dan janjian akan bertemu lagi.
Sepulang dari toko itu, saya dan pacar saya ke kantor polisi untuk menceritakan apa yang baru saja kami alami. Polisi meminta kami untuk janjian dengan si pemilik toko dan nantinya polisi akan menggerebek saat kami bertransaksi.
Saya masih ingat betul, kami janjian bertemu dengan pemilik toko hari Sabtu jam 11 siang di toko laptop miliknya. Ketika saya sampai di sana, toko itu masih tutup sehingga saya harus menelpon pemiliknya dan menunggu beberapa saat. Ia datang tergopoh-gopoh dengan dalih habis belanja di supermarket sehingga tokonya terlambat buka. Padahal dia punya karyawan. Padahal kami tahu kenapa dia terlambat buka. Apalagi kalau bukan karena dia mengintai kami dari jauh, apakah kami datang bersama polisi atau tidak.
Kami seperti datang sendiri karena beberapa personel polisi memakai baju preman dan tersebar di sekitar toko. Setelah merasa dirinya aman, si pemilik toko baru memunculkan diri dengan tentengan tas plastik kecil. Ia membuka toko dengan bersemangat dan mengajak kami bercerita. Ia mengeluarkan netbook pacar saya kemudian sebelum pacar saya membayarnya, polisi sudah meringkusnya terlebih dahulu.
Apa yang sudah ditakdirkan untukmu, maka tak akan tertukar dengan orang lain. Begitupun untuk apa yang memang bukan untukmu, tak akan bisa kamu memaksanya untuk menjadi milikmu.
Meski satu barang sudah ketemu, laptop saya tak juga bisa ditemukan. Sedih rasanya kalau ingat bagaimana saya harus mencari data skripsi saya kesana-kemari agar bisa lulus tepat waktu. Apa yang sudah ditakdirkan untukmu, maka tak akan tertukar dengan orang lain. Begitupun untuk apa yang memang bukan untukmu, tak akan bisa kamu memaksanya untuk menjadi milikmu.
Mati-matian saya berjuang menyelesaikan skripsi lembar demi lembar, yang pada akhirnya hilang semua datanya dan saya harus kembali ke nol lagi mengumpulkan semua data dan sumber penelitian. Tuhan menjawab usaha saya dengan kelulusan yang tepat pada waktunya dengan nilai yang biasa saja.
Kejadian itu memberi saya pelajaran untuk tidak merasa takut kehilangan apapun karena pada dasarnya kita bisa hidup apa adanya, tanpa harta, tanpa uang, tanpa benda. Valar morghulis.
Author : Aicha
Pict Source : Here
BalasHapusAnda Bosan Menjadi Pemain Dan Ingin Menjadi Bandar??? Temukan Solusinya Hanya Di PesonaQQ.com
Penawaran Special Dari PesonaQQ Untuk Anda Yang Bergabung Hari Ini Juga :
=>> Bonus Turnover 0.3% - 0.5% (Perhari)
=>> Bonus Referensi 20% (Seumur Hidup)
Keuntungan Anda Yang Bergabung Bersama Kami Di PesonaQQ :
*Data Anda Aman Bersama Kami
*Pelayanan Customer Service Yang Ramah 24/7
*Tersedia 8 Permainan Dalam 1 Web Yang Sesuai Dengan Skill Anda (Poker, Domino QQ, Capsa Susun, Adu Q, Bandar Q & Bandar Poker)
*Bonus TURNOVER Yang Melimpah & Bonus REFERENSI Yang Berlaku Seumur Hidup
*Hanya Dengan 1 Akun Anda Sudah Bisa Bermain Semua Game Di PesonaQQ.com
Kalau Bukan Sekarang Kapan Lagi???
Ayok Tunjukkan Skill Anda Sekarang Juga, Hanya Di PesonaQQ.
Salam Hangat PesonaQQ ^^
[img]http://i63.tinypic.com/24gn7r8.jpg[/img]
*Min. Depo / WD Hanya Rp 20.000,- (Dua Puluh Ribu Rupiah)
*Proses Depo / WD Hanya 3-5 Menit
*Online 24 Jam
*CS 24/7 Yang Berpengalaman
*Support Bank-Bank Lokal : BCA, Mandiri, Danamon, BNI & BRI
Info lebih lengkap silahkan hubungi CS 24/7 kami melalui :
* Livechat
* WA : +85511817618
* BBM : 7A996166